Pada jaman Yunani kuno, orang-orang Yunani memiliki acara-acara teater besar yang dimainkan dalam teater yang sangat besar. Mereka tidak memiliki microphone untuk membuat suara mereka terdengar, dan tidak memiliki kamera untuk memperbesar gambar diri melalui layar, karena itu mereka menciptakan sistem yang baru. Mereka mengembangkan topeng-topeng yang besar.
Topeng-topeng tersebut membuat mereka tampak seperti karakter yang mereka perankan. Di dalam topeng-topeng tersebut terdapat megaphone untuk memperbesar suara mereka. Para aktor naik ke atas panggung dengan berada di balik topeng, dan mereka menjadi seorang yang lain, seorang yang berbeda dengan siapa mereka sesungguhnya. Para aktor itu disebut hypocrites. Dari situlah muncul kata kemunafikan.
Yesus mengecam ahli taurat dan orang Farisi sebagai orang-orang munafik. Mereka ahli tentang firman, mengajarkan firman, tapi mereka tidak pernah melakukan apa yang mereka ketahui dan katakan.
Dalam dunia panggung sandiwara ini, seolah terdapat begitu banyak orang memainkan peran protagonis, namun semuanya itu tetap hanyalah bagian dari kemunafikan. Sekalipun banyak orang melihat kita bagaikan malaikat, marilah belajar mengakui bahwa mungkin masih terdapat banyak topeng yang harus kita tanggalkan.
Tidak ada pesta topeng di Surga, tanggalkanlah topeng Anda!